TRANSFORMASI GEOMETRI
Transformasi
geometri adalah suatu perubahan posisi
(perpindahan) dari suatu posisi awal (x , y) menuju ke posisi lain (x’ , y’). Transformasi
geometri terbagi menjadi empat jenis, antara lain :
1. Translasi (Pergeseran)
Coba kamu amati benda-benda yang bergerak di sekitar kamu.
Benda-benda tersebut hanya berubah posisi tanpa mengubah bentuk dan ukuran.
Sebagai contoh, kendaraan yang bergerak di jalan raya, pesawat terbang yang melintas
di udara, bahkan diri kita sendiri yang bergerak kemana saja.Translasi adalah salah satu jenis
transformasi yang berguna untuk memindahkan suatu titik sepanjang garis lurus
dengan arah dan jarak. Yang berarti, translasi tersebut hanya akan mengalami
perpindahan titik ya guys.
Penentuan hasil objek lewat translasi cukup mudah. Caranya hanya dengan cara
menambahkan absis serta ordinat dengan jarak tertentu sesuai dengan ketentuan
tertentu. Untuk lebih jelasnya tentang proses translasi bisa dilihat pada
gambar di bawah.
Dari gambar di
atas, dapat kita ketahui bahwa translasi hanya dapat berubah posisinya saja.
Ukuran akan tetap sama.
Maka rumus dari translasi, yaitu:
(x’ , y’) = (a , b) + (x , y)
Keterangan:
· (x’ , y’) = titik bayangan
· (a , b) = vektor translasi
· (x , y) = titik asal
Maka rumus dari translasi, yaitu:
(x’ , y’) = (a , b) + (x , y)
Keterangan:
· (x’ , y’) = titik bayangan
· (a , b) = vektor translasi
· (x , y) = titik asal
2. Refleksi (pencerminan)
Coba kamu amati
dirimu pada saat bercermin (pada cermin datar). Tentu saja, kamu pernah melihat
bayangan dirimu di cermin, seperti contoh bayangan dirimu di permukaan air,
bayangan dirimu di kaca, dan lain-lain. Kalau kamu amati, jarak dirimu ke
cermin akan sama dengan jarak bayanganmu ke cermin. Sekarang, kita juga akan
mencoba mempelajari konsep pencerminan dengan pendekatan koordinat. Hasil dari refleksi pada bidang kartesius tergantung sumbu yang
menjadi cerminnya.Refleksi tersebut akan memindahkan seluruh titik dengan
memakai sifat pencerminan pada cermin datar.
Lihatlah garis dan juga beberapa
titik merah gambar di atas. Garis dan juga titik-titik merah tersebut berpindah
hal itu sama seperti yang ada pada benda yang dihadapkan pada cermin datar.
Rumus Umum Refleksi
a) Pencerminan
terhadap sumbu -x : (x,y) → (x, -y)
b) Pencerminan terhadap sumbu -y : (x,y) → (-x, y)
c) Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (y,x)
d) Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (-y, -x)
e) Pencerminan terhadap garis x = h : (x,y) → (2h -x,y)
f) Pencerminan terhadap garis y = k : (x,y) → (x, 2k – y)
Selain itu, pembahasan materi refleksi juga memuat
tujuh jenis refelksi. Jenis tersebut diantaranya yaitu: refleksi terhadap sumbu
x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, titik O (0,0), garis x = h, dan garis y
= k. Berikut ini adalah ringkasan daftar matriks transformasi yang ada di
refleksi atau pencerminan.
Pencerminan
terhadap sumbu x
Pencerminan Terhadap Sumbu y
Pencerminan terhadap Garis y = x
Pencerminan terhadap Garis y = –
x
Pencerminan terhadap Titik Asal
O(0,0)
Pencerminan terhadap Garis x = h
3. Rotasi (perputaran)
Rotasi atau perputaran adalah sautu perubahan kedudukan atau
posisi objek dengan cara diputar lewat suatu pusat dan sudut tertentu. Besarnya
rotasi dalam transformasi geometri sebesar α yang telah disepakati untuk
arah yang berlawanan dengan arah jalan jarum jam. Apabila arah perputaran
rotasi pada sebuah benda searah dengan jarum jam, maka sudut yang dibentuk
yaitu -α. Hasil dari rotasi sebuah objek tergantung dari pusat serta besar
sudut rotasi. Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar
135° dengan pusat o(0,0) pada gambar di bawah ini.
Di
kehidupan nyata, bianglala yang sering kita lihat di tempat rekreasi merupakan
salah satu contoh dari rotasi dalam transformasi geometri lho.
Prinsip yang digunakan sama dengan rotasi dalam transformasi geometri, dimana memutar
pada sudut serta titik pusat tertentu yang mempunyai jarak sama dengan setiap
titik yang diputar. Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi
geometri, antara lain:
- Rotasi sebesar 90°
dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)
- Rotasi sebesar
180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
- Rotasi sebesar
-90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
- Rotasi sebesar 90°
dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-y, x)
- Rotasi sebesar
180° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-x, -y)
- Rotasi sebesar
-90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (y, -x)
Rotasi dengan Pusat O(0,0)
sebesar α
Rotasi dengan Pusat (m,n) sebesar α
Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar α kemudian
sebesar β
4. Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi juga dikenal dengan
sebagai perbesaran atau pengecilan sebuah objek. Apabila transformasi pada
translasi, refleksi, serta rotasi hanya mengubah posisi benda, maka lain halnya
dengan dilatasi yang melakukan transformasi geometri dengan cara merubah ukuran
benda. Ukuran benda bisa akan dibuah oleh dilatasi menjadi lebih besar atau
lebih kecil. Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi faktor dari
pengalinya.Dilatasi
bisa dipahami sebagai bentuk pembesaran atau pengecilan dari titik-titik yang
membentuk sebuah bangun.
Rumus pada dilatasi ada dua yang
dibedakan menurut pusatnya. Perhatikan uraian rumus untuk transformasi geometri
pada dilatasi yang ada di bawah.
Dilatasi titik A(a, b) pada pusat O(0,0) dengan
faktor skala m
Dilatasi titik A(a,b) terhadap
pusat P(k,l) dengan faktor skala m
Komentar
Posting Komentar